TRAVEL NEWS
Yuk ke Banten, Lihat Tradisi Adat Ala Suku Baduy
Banten - Pekan depan akan berlangsung tradisi Seba atau penyerahan hasil Bumi di Banten oleh suku Baduy. Banyak acara digelar dan ribuan suku baduy akan berjalan kaki.
Tradisi Seba atau penyerahan hasil bumi dan bertemu kepada Bapak Gede (kepala daerah) oleh mayarakat Baduy dengan berjalan kaki akan dilaksanakan pada 28-30 April 2017. Tahun ini, tradisi turun-temurun ini kebetulan disebut Seba Gede di mana semua lelaki Baduy akan ikut serta.
Antara masyarakat Baduy dan pihak pemerintah daerah sendiri sudah bertemu membicarakan agenda khusus warga Baduy ini. Rencananya selain melihat ribuan warga Baduy keluar dari wilayahnya, akan ada event berbarengan yang ikut memeriahkan.
"Pada tanggal 28 April, warga Baduy melakukan aktivitas di Lebak, ada babacakan (makan bersama) dengan warga Baduy dan pegelaran seni," kata Enang Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten kepada wartawan di Kota Serang, Rabu (19/4/2019) kemarin.
Di Lebak, warga Baduy atau yang dikenal juga dengan sebutan Orang Kanekes akan bertemu dengan bupati Lebak di pendopo bupati. Lalu, pada tanggal 29 April mereka akan berangkat ke Pandeglang.
Dari Pandeglang sekitar 2 ribuan warga Baduy kemudian akan ke Kota Serang. Mereka akan disambut di Stadion Maulana Yusuf Ciceri dan disambut dengan tari-tarian khas Banten. Pada sore sekitar pukul 16.00 WIB mereka akan berangkat ke Pendopo Gubernur Banten untuk Seba atau bertemu dengan gubernur Banten pada malam harinya.
"Istirahat malam ada kegiatan utama yaitu Seba Gede dengan gubernur dan jajaran. Kami juga akan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk hadir dan beberapa orang terkait dengan kebudayaan ini (Baduy) kita undang," ujarnya.
Tradisi tahunan Seba dilakukan satu kali dalam setahun. Seba dilakukan dengan cara berjalan kaki dari Kanekes ke Banten untuk meminta perlindungan dan menyerahkan hasil bumi yang merupakan tradisi dari Kokolot (leluhur). (aff/aff)
Banten - Pekan depan akan berlangsung tradisi Seba atau penyerahan hasil Bumi di Banten oleh suku Baduy. Banyak acara digelar dan ribuan suku baduy akan berjalan kaki.
Tradisi Seba atau penyerahan hasil bumi dan bertemu kepada Bapak Gede (kepala daerah) oleh mayarakat Baduy dengan berjalan kaki akan dilaksanakan pada 28-30 April 2017. Tahun ini, tradisi turun-temurun ini kebetulan disebut Seba Gede di mana semua lelaki Baduy akan ikut serta.
Antara masyarakat Baduy dan pihak pemerintah daerah sendiri sudah bertemu membicarakan agenda khusus warga Baduy ini. Rencananya selain melihat ribuan warga Baduy keluar dari wilayahnya, akan ada event berbarengan yang ikut memeriahkan.
"Pada tanggal 28 April, warga Baduy melakukan aktivitas di Lebak, ada babacakan (makan bersama) dengan warga Baduy dan pegelaran seni," kata Enang Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten kepada wartawan di Kota Serang, Rabu (19/4/2019) kemarin.
Di Lebak, warga Baduy atau yang dikenal juga dengan sebutan Orang Kanekes akan bertemu dengan bupati Lebak di pendopo bupati. Lalu, pada tanggal 29 April mereka akan berangkat ke Pandeglang.
Dari Pandeglang sekitar 2 ribuan warga Baduy kemudian akan ke Kota Serang. Mereka akan disambut di Stadion Maulana Yusuf Ciceri dan disambut dengan tari-tarian khas Banten. Pada sore sekitar pukul 16.00 WIB mereka akan berangkat ke Pendopo Gubernur Banten untuk Seba atau bertemu dengan gubernur Banten pada malam harinya.
"Istirahat malam ada kegiatan utama yaitu Seba Gede dengan gubernur dan jajaran. Kami juga akan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk hadir dan beberapa orang terkait dengan kebudayaan ini (Baduy) kita undang," ujarnya.
Tradisi tahunan Seba dilakukan satu kali dalam setahun. Seba dilakukan dengan cara berjalan kaki dari Kanekes ke Banten untuk meminta perlindungan dan menyerahkan hasil bumi yang merupakan tradisi dari Kokolot (leluhur). (aff/aff)
Tradisi Seba atau penyerahan hasil bumi dan bertemu kepada Bapak Gede (kepala daerah) oleh mayarakat Baduy dengan berjalan kaki akan dilaksanakan pada 28-30 April 2017. Tahun ini, tradisi turun-temurun ini kebetulan disebut Seba Gede di mana semua lelaki Baduy akan ikut serta.
Antara masyarakat Baduy dan pihak pemerintah daerah sendiri sudah bertemu membicarakan agenda khusus warga Baduy ini. Rencananya selain melihat ribuan warga Baduy keluar dari wilayahnya, akan ada event berbarengan yang ikut memeriahkan.
"Pada tanggal 28 April, warga Baduy melakukan aktivitas di Lebak, ada babacakan (makan bersama) dengan warga Baduy dan pegelaran seni," kata Enang Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten kepada wartawan di Kota Serang, Rabu (19/4/2019) kemarin.
Di Lebak, warga Baduy atau yang dikenal juga dengan sebutan Orang Kanekes akan bertemu dengan bupati Lebak di pendopo bupati. Lalu, pada tanggal 29 April mereka akan berangkat ke Pandeglang.
Dari Pandeglang sekitar 2 ribuan warga Baduy kemudian akan ke Kota Serang. Mereka akan disambut di Stadion Maulana Yusuf Ciceri dan disambut dengan tari-tarian khas Banten. Pada sore sekitar pukul 16.00 WIB mereka akan berangkat ke Pendopo Gubernur Banten untuk Seba atau bertemu dengan gubernur Banten pada malam harinya.
"Istirahat malam ada kegiatan utama yaitu Seba Gede dengan gubernur dan jajaran. Kami juga akan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk hadir dan beberapa orang terkait dengan kebudayaan ini (Baduy) kita undang," ujarnya.
Tradisi tahunan Seba dilakukan satu kali dalam setahun. Seba dilakukan dengan cara berjalan kaki dari Kanekes ke Banten untuk meminta perlindungan dan menyerahkan hasil bumi yang merupakan tradisi dari Kokolot (leluhur). (aff/aff)
Komentar
Posting Komentar